Isekai Shokudou

Kisah isekai atau berpindah dunia pada 2017 masih cukup populer di Jepang. Pada musim panas ini saja ada tiga judul yang menggunakan trope isekai. Salah satu yang berusaha unik adalah Isekai Shokudou.

Bila diterjemahkan secara harfiah, Isekai Shokudou bermakna Restoran dari Dunia Lain. Seri ini mengisahkan restoran Nekoya yang pintunya terhubung ke berbagai tempat di sebuah dunia lain. Bila biasanya orang Bumi yang menuju dunia lain, kali ini dibalik warga dari seberang yang berkunjung ke Bumi.

Mereka menikmati makanan yang disajikan oleh master. Pengunjung ini berasal dari berbagai tempat. Karena pintu masuk Nekoya secara ajaib terbuka di berbagai penjuru lokasi yang umumnya terpencil. Oleh karena itu tiap seminggu sekali restoran ini akan dipenuhi warga dunia lain dari berbagai ras.

Warga dunia lain selalu terkesima dengan makanan yang disajikan. Lidah mereka selalu merasa makanan yang disajikan sangat enak. Tidak mengherankan karena warga dunia lain masih berada di tingkat setara zaman pertengahan. Zaman saat membuat makanan tidak terlalu fokus pada kenikmatan rasa. Yang penting kenyang.

Master, Aletta dan Kuro

Sajikan Selagi Hangat

Isekai Shokudou
Genre : SoL, Fantasy
Format : TV series
Studio : SILVER LINK.

Anime ini ditujukan untuk penonton yang suka dengan genre slice of life dengan tema makanan. Setting fantasi di dalam anime ini bisa diabaikan. Karena nantinya nyaris 70% durasi hanya akan berada di dalam restoran. Melihat para pengunjung menikmati tiap sendok makanan. Bagi yang mencari jenis kompetisi lomba memasak, bisa melewatkan seri ini.

Makanan yang disajikan cenderung normal dari perspektif warga Bumi. Mulai dari kare, hamburg steak, ice cream parfait bahkan sekedar spaghetti. Semuanya masih tampak menarik dan enak dimakan. Sayangnya tidak menimbulkan efek “wah” bagi penonton kalau memang berasal dari Bumi. Karena tidak ada kreasi unik dan aneh. Hal yang berbeda diekspresikan oleh para karakter dari dunia lain.

Penonton juga bisa mengabaikan kisah latar tiap-tiap pengunjung. Dalam anime ini kisah latar mereka hanya seperti filler untuk mengisi durasi agar pas 23 menit per episode. Bahkan ada beberapa yang terasa tidak begitu penting untuk diceritakan. Akan lebih baik bila durasinya digunakan untuk memperlihatkan ekspresi pengunjung ataupun memberikan tips untuk memasak.

Dari segi artstyle yang digunakan terasa standar anime masa kini dan tak ada yang menonjol. Makanan juga tampil menggiurkan. Sayangnya ini tidak diimbangi oleh kualitas animasinya yang kadang naik turun. Pada sejumlah episode ada beberapa animasi yang terlihat patah dan digambar seadanya. Ini memang bukan anime aksi. Tetapi bila pergerakan objek terasa patah akan menimbulkan rasa janggal saat menonton.

Hal yang sedikit disayangkan, anime ini sebetulnya bisa saja bebas dari fanservice. Tapi sepertinya sengaja diselipkan sebagai tambahan bumbu pemancing untuk penonton yang hanya sekedar ingin cuci mata. Bukan berarti saya tidak suka fanservice. Tapi ada jenis seri yang lebih cocok untuk mengumbar kulit. Isekai Shokudou bukanlah judul yang tepat meski fanservice-nya kurang dari 30 detik dan tidak setiap episode.

KadalNagaDaemon
fanservice isekai shokudou
fanservice isekai shokudou
fanservice isekai shokudou