Mitsuboshi Colors – Penjaga Perdamaian atau Yakuza Cilik

Taman kota Ueno selalu dalam keadaan aman dan damai. Kabarnya semua ini berkat sebuah grup bernama Colors yang menjaga perdamaian. Namun benarkah demikian?

Anggota Colors terdiri atas Yui, Sat-chan dan Kotoha. Para gadis SD ini membentuk Colors demi menjaga perdamaian dunia, terutama taman Ueno. Mereka dipimpin oleh Yui. Dia terlihat lebih pemalu dan cengeng diantara anggota Colors, tetapi ada alasan kenapa Yui menjadi pemimpin.

Episode perdana dibuka dengan kejadian gawat. Seekor kucing dengan warna bulu panda meneror kota. Kucing tersebut mencuri beberapa barang penduduk. Colors perlu bekerja sama dengan musuh bebuyutan mereka untuk mendapatkan informasi. Saitou, seorang penjaga gerbang kebun binatang Ueno.

Colors kadang juga mendapatkan peralatan maupun tugas dari pembuat gadget mutakhir dengan julukan oyaji (old man). Tidak ada yang tahu nama aslinya. Mampukah merekah menemukan kucing yang dimaksud?

First Impression Mitsuboshi Colors

Mungkin tulisan di atas terkesan lebay. Sebenarnya Mitsuboshi Colors adalah kisah sekumpulan anak-anak yang sedang berpetualang dalam dunia mereka sendiri. Colors percaya yang mereka lakukan adalah menjaga perdamaian. Mereka sedikit usil tapi masih dalam batas wajar sebagai anak-anak SD umumnya. Karena tingkah polah mereka masih dianggap lucu, tidak ada warga atau pengunjung taman Ueno yang merasa terganggu. Kecuali si polisi, Saito yang selalu menjadi sasaran keusilan.

Kejadian saat Colors sedang berkumpul tampaknya saat akhir pekan. Atau bisa jadi jam sekolah mereka lebih pendek dibandingkan yang sudah SMA. Jadi jangan terlalu dipusingkan kenapa mereka tidak berada di kelas.

Tidak seperti anime dengan gadis cilik pada umumnya yang bertabur fanservice, Mitsuboshi Colors berupaya menggambarkan keusilan anak kecil apa adanya. Meski ada beberapa adegan yang agak janggal. Sebab nakalnya mereka lebih mirip perilaku remaja. Namun sebagian besar masih terasa keusilan anak kecil. Ada sedikit innuendo yang relatif ringan.

Anime garapan SILVER LINK. ini bila melihat detail latar perkotaan dan lingkungannya mengingatkan Non Non Biyori. Animasi karakter cukup standar yang sayangnya menjadi sangat kontras dengan latar. Parahnya di episode perdana mereka sempat menggunakan animasi CG stock untuk masyarakat yang lalu lalang di sekitar kota dan pasar. Tampaknya anime ini mengalami kendala produksi sehingga saat episode empat banyak menggunakan slideshow gambar statis.

Tiap episode, Colors akan menghadapi berbagai tantangan untuk diselesaikan. Warga kota Ueno yang damai dan lingkungan yang aman juga mendukung tingkah laku mereka. Sejauh ini seri Mitsuboshi Colors berusaha melihat dunia dari sisi positif. Sehingga meski ada om om tampang yakuza yang berkeliaran di jalan, tetapi masih bisa diajak bermain dengan tiga anak kecil.

Mitsuboshi Colors mungkin seri yang rasanya mendekati Yotsuba&! andai mendapat adaptasi anime. Hanya saja tokohnya adalah tiga anak SD. Nyaris tidak jauh beda karena mereka sering berpetualang di penjuru Ueno dan sekitarnya.

Bila penonton pernah melihat Kanna (Kobayashi-san Chi no Maid Dragon) atau Chino (Gochiusa) lalu berpikir semua anak kecil imut, maka anime ini akan membuat berpikir kembali. Dua tokoh di atas SERING ada dalam dunia ideal. Sedangkan Colors adalah anak kecil yang berusaha menampar penonton ke dalam realita. Anak kecil itu seperti RNG gacha. Kalau dapat yang bagus ya imut-imut gemesin. Tapi kalau lagi apes ya amit-amit gatelin.

Jika penonton suka dengan komedi situasi dengan dengan tokoh anak kecil, Mitsuboshi Colors cukup menghibur. Minimal anime ini bisa membuat penonton tersenyum. Tidak ada plot utama kisahnya berlangsung episodik. Sehingga menonton tidak urut pun tak menjadi masalah. Selain pemandangan kota yang detail, sayangnya tidak banyak nilai lebih anime ini. Sebab sangat tampak produksinya mendapat banyak batasan.

Karakter Mitsuboshi Colors