KAORI dan GJUI Mempersembahkan: Bedah Film My Neighbor Totoro
Studio Ghibli adalah salah satu studio animasi Jepang yang paling dikenal di dunia. Dengan mengedepankan kualitas narasi dan teknik animasi, karya-karya Ghibli telah mendapat banyak pengakuan dari kritikus dan berbagai penghargaan. Dengan prestasi seperti itu, film-film Ghibli seringkali dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari produk animasi Jepang.
Berbicara mengenai Studio Ghibli, tak lengkap tanpa membicarakan sosok Hayao Miyazaki. Hayao Miyazaki adalah salah seorang pendiri Studio Ghibli, yang juga telah banyak melahirkan film-film animasi legendaris di bawah bendera Studio Ghibli. Karya-karyanya yang kerap kali sarat dengan pesan hubungan manusia dengan alam dan teknologi, dan dengan alur cerita yang memukau, membuat Hayao Miyazaki menjadi salah seorang sutradara legendaris dengan karya-karya filmnya yang dicintai banyak orang, lintas negara dan lintas generasi.
Salah satu film karya Studio Ghibli garapan Hayao Miyazaki yang paling dikenal adalah Tonari no Totoro, atau dikenal juga sebagai My Neighbor Totoro. Film yang dirilis pada tahun 1988 ini berkisah mengenai Satsuki dan Mei yang dibawa pindah ke daerah pedesaan oleh ayah mereka dan bertemu dengan sosok roh penjaga hutan yang disebut Totoro. Film ini begitu legendaris, hingga belakangan sosok Totoro menjadi maskot dari Studio Ghibli itu sendiri.
Apa sebenarnya yang menarik dari sosok Totoro? Ada cerita apa di balik film My Neighbor Totoro, hingga ia menjadi salah satu film Studio Ghibli paling ikonik? Gelar Jepang Universitas Indonesia (GJUI) bekerjasama dengan KAORI Nusantara akan menggelar bedah film My Neighbor Totoro dengan tema “Bertetangga dengan Misteri dan Desas-Desus: Mengunjungi Lagi Totoro di Tengah Hutan”.
Dengan menggandeng KAORI Nusantara yang sudah berpengalaman selama 10 tahun dalam bidang kebudayaan anime dan ekonomi kreatif di Indonesia, acara Bedah Film My Neighor Totoro ini akan dipandu oleh Halimun Muhammad dari KAORI Nusantara dan Rizki Musthafa Arisun (Musatori), akademisi pemerhati budaya populer Jepang, komposer lagu dan ilustrator lepas.
Halimun Muhammad adalah salah satu editor dan esais di KAORI Nusantara. Ia kerap menulis dengan menghubungkan pengetahuan dari buku dan jurnal dengan pengalaman menonton anime dan dengan budaya penggemar. Beberapa tulisannya yang berhubungan dengan Ghibli di KAORI di antaranya adalah “Studio Ghibli’s Position(ing) in Japanese Animation” dan “When Romance is Not Everything – Reading Relationship in Castle in the Sky.”
Rizki Musthafa Arisun adalah akademisi yang sekarang aktif mengajar di beberapa kampus, seperti di mata kuliah MPK Seni Komik Universitas Indonesia, dan peminatan budaya di STBA LIA Jakarta. Minatnya ada pada budaya populer transnasional Jepang-Indonesia. Saat ini ia sedang menyoroti proses penciptaan dan pembacaan terhadap karakter-karakter dua dimensi dan produksi karya di kedua negara, seperti misalnya idola virtual Hatsune Miku, dan karya-karya bersejarah yang menjadi batu loncatan manga dan anime Jepang kini, mulai dari Katsushika Hokusai hingga Ishinomori Shotaro.
Acara ini akan diselenggarakan pada Jumat, 2 Agustus 2019 dalam perhelatan Gelar Jepang Universitas Indonesia 25 di Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia.
Nama Acara: Bedah Film My Neighbor Totoro bersama KAORI Nusantara: “Bertetangga dengan Misteri dan Desas-Desus: Mengunjungi Lagi Totoro di Tengah Hujan”
Hari, Tanggal, Tempat: Jumat, 2 Agustus 2019, Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia
Waktu: Mulai pukul 15.30-17.00 WIB
Harga tiket: Rp15.000
Masa pendaftaran: 30 Juni-22 Juli 2019
Link pendaftaran: bit.ly/BedahFilmGJUI25