Mengenal Tracht dan Dirndl, Pakaian Tradisional Jerman
Gochiusa sejak awal menggunakan latar yang kental budaya Eropa terutama wilayah Jerman. Pada episode keempat Gochiusa? BLOOM, penonton bahkan dimanjakan dengan para karakter yang mengenakan Dirndl.
Tracht dan Dirndl adalah pakaian tradisional yang muncul di wilayah Jerman. Tak terbatas di situ saja, pakaian ini juga tersebar di wilayah Bavarian, Austria, Tyrol Selatan dan Trentino. Keduanya memiliki banyak kemiripan. Seperti orang yang bingung membedakan antara kimono dan yukata.
Ada banyak variasi di pakaian ini, namun yang paling utama adalah pakaian dasar putih dengan lengan pendek. Pada bagian lengan dan leher diberi aksen frill atau kerutan kain. Bodice yang serupa vest atau rompi umumnya berwarna dasar gelap dengan pernik motif warna yang disesuaikan.
Tracht menurut catatan sejarah muncul kali pertama sekitar abad ke-15. Awalnya dikenakan oleh warga pedesaan yang memiliki status tinggi. Mulai giat dikenakan pada abad ke-18 untuk memperkuat rasa kesatuan bangsa. Pada tahun 1835, Tracht digunakan pada acara Oktoberfest yang diselenggarakan untuk merayakan 25 tahun pernikahan raja Ludwig I dari Bavaria dengan Ratu Therese.
Dirndl berasal dari kata Dirndlgewand yang bermakna pakaian maid yang dikembangkan sekitar abad ke-17. Pakaian ini memang umum dikenakan para pembantu. Meski secara desain mirip dengan Tracht, kain yang digunakan lebih murah dan mudah untuk diproduksi massal. Hal ini tidak banyak berubah pada masa sekarang. Wajar menemukan Tracht berbahan sutra dan Dirndl berbahan katun biasa. Untuk semakin menekankan pakaian untuk pembantu, juga dilengkapi apron.
Meskipun ada sedikit perbedaan antara Tracht dan Dirndl, pada masa sekarang ini orang menggunakan kedua istilah pakaian tersebut saling tergantikan. Selama ciri pakaian sesuai dengan deskripsi di atas, tak masalah bila disebut Tracht maupun Dirndl.