ikkubaru – Chords & Melodies: Evolusi City Pop Jejepangan

Di tahun 2014 lalu, band ikkubaru merilis album Amusement Park. Album ini merupakan salah satu album yang meng-kickstart popularitas gaya musik city pop di Indonesia. Musik pop urban Jepang yang diusung ikkubaru membawa pendengarnya nostalgia ke masa lalu dimana Fariz RM dan Candra Darusman masih berjaya. Estetika city pop milik ikkubaru pun bukan sekedar estetika belaka. It runs in their blood. ikkubaru justru lebih harum di Jepang, dengan berkolaborasi dengan berbagai grup city pop lokal serta memproduseri beberapa penyanyi dan grup idol.

IMG_0674

6 tahun selepas Amusement Park, akhirnya Iqbal, Rizki, Fauzi, serta Banon mantap merilis album kedua mereka, Chords & Melodies. Persiapan album kedua ini sangat panjang dimana ikkubaru sering memainkan materi album sophomore mereka dalam beberapa penampilan live. Jadi begitu Chords & Melodies rilis secara digital tanggal 14 Februari lalu, tentunya saya lega. The wait is over.

Meski demikian, ada satu hal yang jadi perhatian saya. Dalam beberapa kesempatan promo Chords & Melodies serta single-single mereka, ikkubaru mengatakan bahwa album kedua mereka akan lepas dari imej city pop. Gantinya adalah musik pop yang lebih dreamy serta kontemporer. Ada keraguan dalam diri saya, gimana jadinya kalau perubahan style ikkubaru terlalu radikal?

“It’s 1986, but it’s not year; it’s their name.”

IMG_0635

Saya tetap mencoba menjajal Chords & Melodies, dan saya pun merasa lega bahwa ikkubaru di album keduanya masih tetap ikkubaru yang kita semua kenal; hanya saja lebih dewasa. Track intro 1986 serta Street Walkin’ masih mengandalkan estetika city pop khas ikkubaru dari Amusement Park. Namun untuk sisa tracknya, ada perubahan signifikan yang cukup variatif.

Misalnya saja Memories yang punya nuansa new jack swing yang sangat kuat, Silent yang sangat britpop, atau Light yang condong ke gaya dance dan synthwave. Sementara itu, track lainnya menampilkan sisi ikkubaru yang lebih easy listening dan dreamy, sesuai dengan klaim mereka.

Hal yang saya suka dari album Chords & Melodies adalah bagaimana ikkubaru semakin mantap untuk bergumul dengan penggemarnya di Indonesia. Lihat saja fakta bahwa album kedua ini rilis perdana di Indonesia. Lalu, ikkubaru juga lebih nyaman menggunakan lirik berbahasa Indonesia. Misalnya dalam lagu Tik Tok, Hilang, dan Pesona. Kembali lagi ingat dengan lagu Angin Malam dan bagaimana saya pertama kali kenal dengan ikkubaru, hehe.

Lagu non single yang jadi favorit saya adalah Evelyn dan Pesona. Evelyn terasa seperti gabungan musik Shibuya-kei yang lebih nge-rock, lalu Pesona punya kemasan khas musik pop Indonesia 90-an. Sementara lagu single favorit saya adalah Street Walkin’ dan Memories. Street Walkin’ yang dipromosikan oleh 88rising merupakan sebuah lagu city pop emosional ala-ala City Hunter dari Amusement Park, dan Memories benar-benar membidik titik lemah saya yang semasa SMP menjadikan CSR radio favoritnya di GTA San Andreas.

Chords & Melodies mungkin tidak mampu memenuhi ekspektasi kamu yang mencari album city pop lokal ala Amusement Park. Namun ikkubaru sendiri tahu bahwa perubahan radikal akan membuat pendengarnya kurang nyaman, sehingga di album ini mereka mengeksplor gaya-gaya yang tidak jauh dari city pop seperti synthwave dan new jack swing. Ditambah lirik Indonesia yang jadi nilai plus, ikkubaru telah mengembangkan gaya musik mereka satu tingkat lebih atas menjadi bentuk yang baru namun masih cukup familiar.

Info AlbumTracklistSpotify

Chords & Melodies 4000×4000

CHORDS & MELODIES (2020)

IKKUBARU

Serial:
Komposer, Aransemen:  Muhammad Iqbal, Banon Gilang
Vokalis: Muhammad Iqbal, Rizki Firdausahlan
Genre: Pop
Label: Indie

  1. 1986
  2. Tik Tok
  3. Street Walkin’
  4. Hilang
  5. Memories
  6. Evelyn
  7. Pesona
  8. Silent
  9. Let the Love
  10. Light

mcatrane

INFP-T, siang di Bandung malam di Tenggarong

Mungkin Anda juga menyukai