Manga dan Anime BnHA Dicabut dari Platform Digital Tiongkok

bnha-controversy

Pelajaran pahit harus dialami manga-ka Boku no Hero Academia, Kōhei Horikoshi yang tak sengaja menggunakan nama Maruta Shiga untuk salah satu karakternya. Kini seri tersebut hilang dari platform digital Bilibili dan Tencent Comics.

Pasar Tiongkok adalah salah satu ceruk besar untuk mendapatkan keuntungan. Dengan perkiraan jumlah penduduk mencapai 1,4 miliar ditambah mudahnya akses hiburan di masa kini, pastinya sangat banyak warga Tiongkok yang ingin menikmati produk hiburan maupun teknologi dari luar negeri. Bila kalian sering membaca berita, sejumlah film Hollywood pun dirancang untuk memikat penonton dari negeri tirai bambu. Misalnya saja mereka mampu menarik perhatian 1% saja dari total populasi, artinya mereka bisa berpotensi mendapat tambahan penjualan merchandise, layanan streaming, manga maupun BD anime maksimal dari 14 juta penggemar.

Blunder yang dilakukan oleh Kōhei Horikoshi ditambah editor yang kurang cermat, membuat marah sebagian besar pembaca dari Tiongkok. Kalian pastinya sudah mendengar beberapa hari ini ramai dibicarakan salah satu karakter bernama Maruta Shiga yang profesinya sebagai dokter. Sangat erat berkaitan dengan obat-obatan dan eksperimen.

Maruta adalah kode eksperimen manusia yang dilakukan Imperial Japanese Army’s Unit 731 pada masa Second Sino-Japanese War of World War II. Maruta bermakna kayu, memperlakukan manusia layaknya kayu yang bisa dilakukan apapun kemudian dibuang usai dipakai.

Pada masa itu Jepang menginvasi Tiongkok dan melakukan berbagai eksperimen kejam tanpa ada aturan medis terhadap warga setempat. Beberapa yang tercatat menurut sejarah adalah anak-anak, orang tua, perempuan hamil maupun cacat mental sengaja diinfeksi penyakit, lobotomi, diamputasi dan banyak lagi lainnya dalam keadaan hidup. Semua ini kemudian dicatat data-datanya untuk mengetahui kondisi tubuh manusia dalam berbagai situasi.

Jepang tidak mengakui kejahatan perang yang terjadi selama ini. Meskipun pada masa kini antara negara tetangga sudah terasa baik-baik saja di permukaan, bila ada yang mengungkit kejahatan perang masa lalu tetap saja ada warga yang marah.

Akibat kejadian ini, sebelum anime BnHA diturunkan dari platform Bilibili ratingnya anjlok ke nilai 3.7/10. Pihak Bilibili hanya memberi penjelasan mematuhi kebijakan pemerintah setempat. Hal ini tampaknya juga bakal merembet ke pengembangan game sedang dikerjakan studio Xin Yuan yang dimiliki Tencent. Meski mereka belum mengumumkan pembatalan, laman informasi di situs TapTap telah dihilangkan.

Hilangnya seri ini di platform digital di pasar paling besar di dunia tentunya menjadi pukulan berat. Sebab selain menghilangkan potentsi keuntungan, mereka perlu mengembalikan kepercayaan pembaca. Horikoshi dan Shueisha telah menyampaikan permintaan ma’af dan akan mengganti nama karakter.

Pada 2018 lalu, kasus mirip juga terjadi yang berujung pada pembatalan produksi anime Young Again. Inti dari semua ini jangan membuat marah target pasar terbesar kecuali memang sudah siap dengan resikonya.

Sauce