Serial TV Ga-Rei Digarap Penulis Thor: Ragnarok
Sejak minggu lalu film Thor: Ragnarok tayang di bioskop lokal seluruh Indonesia. Kisah superhero bertema mitologi Nordik ini menaruh Thor di hadapan ancaman baru yang niscaya dapat menghancurkan dunia Asgard. Tapi kita di sini tidak akan membicarakan soal Thor: Ragnarok, melainkan hal lain yang masih berhubungan dengan dunia anime-manga.
Dikabarkan bahwa Craig Kyle, produser film Thor dan penulis naskah Thor: Ragnarok tengah memproduksi serial TV live action dari manga Ga-Rei. Berbicara dalam acara Japan Content Showcase di Tokyo hari Selasa lalu, Kyle mengabarkan bahwa ia tengah mengembangkan sebuah episode pilot dan character bible untuk serial TV tersebut. Ada potensi bahwa serial TV ini dapat mencakup lebih dari satu season.
Kyle menyebutkan bahwa serial manga dan anime Ga-Rei dipenuhi banyak karakter yang mengagumkan. “Itu adalah salah satu dari berbagai komponen yang mampu membuat ini sukses, dengan catatan jika semuanya ditangani oleh orang yang peduli pada karakter dan IP itu. Banyak orang menginginkan Game of Thrones selanjutnya, dan saya berani mengatakan bahwa Ga-Rei punya potensi untuk mewujudkan hal itu,” jelas Kyle.
Kyle mendirikan Yugen Entertainment bersama dengan Tim Connors, setelah meninggalkan Marvel Studios. Motivasinya adalah untuk mencari cerita baru yang berbeda dengan apa yang sudah ia hadapi selama 14 tahun terakhir. “Tempat terbaik untuk mencari cerita itu ada di sini. Jepang punya gudang harta karun berisi berbagai macam cerita,” tambahnya.
“Kisah-kisah dari Jepang yang hadir sejak saya masih anak-anak telah melampaui apa yang saat ini telah dicapai di Amerika Serikat. Jika berbicara soal gender, keberagaman, dalam berbagai tingkat ada banyak pilihan yang diambil dengan berani. Para karakter memiliki berbagai spektrum emosi, seksualitas, dan kepribadian. Mereka sangat berani,” tambahnya.
Kyle bahkan menyebutkan bahwa Jepang adalah “tanah yang dijanjikan” bagi industri perfilman Amerika. Ia menekankan bahwa saat ini studio film Amerika sudah kehabisan ide cerita dan mereka tengah mencari cerita apapun yang bisa mereka adaptasikan dari sumber luar. Kyle menekankan pentingnya bagi para pemilik IP di Jepang untuk “mengambil alih” saat adaptasi seperti ini terjadi. Kyle meminta pemilik IP untuk tidak ragu bersikap cerewet agar kualitas adaptasi tidak terkompromi. Ada banyak hal yang hilang saat proses adaptasi, karena material aslinya tidak diperhatikan dengan baik dan diselewengkan.
Saat ditanya kunci kesuksesan sebuah adaptasi, Kyle mengambil contoh dari film Ghost in the Shell. “Dengan ruang lingkup film yang sangat besar, pada akhirnya dipilihlah seorang aktor, seperti Scarlet Johansson, yang hebat dalam beberapa peran namun bukan orang yang tepat untuk membintangi cerita itu. Tapi jika kamu menghabiskan begitu banyak uangt untuk menarik penonton ke kursi bioskop, studio film akan percaya aktor itu memiliki kaliber, baik benar ataupun salah. Menurut saya, sebaiknya fokus saja membuat film yang bagus. Jika memang begitu adanya, orang akan datang dengan sendirinya,” jelas Kyle. Ia pun mengusulkan agar para insan kreatif senantiasa menanyakan dampak pada sumber materi apabila ada perubahan dalam adaptasi.
Manga Ga-Rei karangan Segawa Hajime bercerita tentang petualangan Nimura Kensuke bersama seorang gadis bernama Kagura yang merupakan anggota badan penanggulangan bencana klenik. Dengan kemampuan Kensuke melihat arwah dan Kagura yang mampu membasminya, keduanya merupakan kombi yang mematikan. Manga Ga-Rei juga mendapatkan anime prekuel Ga-Rei: Zero di tahun 2008.
Sauce