[Review] Porter Robinson & Madeon – Shelter: Complete Edition

Porter Robinson dan Madeon menelurkan Shelter satu tahun yang lalu – kolaborasi pertama dan satu-satunya dari anak emas skena musik EDM. Musik dance pop yang kalem ini tak hanya menarik perhatian khalayak penikmat musik dansa kekinian, namun juga fans anime. Porter Robinson sudah sedari lama menjadi perbincangan para pegiat hobi Jejepangan karena mengaku terinspirasi oleh kultur Asia Timur ini sejak lama – sesuatu yang sangat jelas ia tampilkan dalam album pertamanya Worlds.

Namun untuk Shelter, lain lagi ceritanya.

shelter-rin

Pic: Crunchyroll

Bekerja sama dengan A-1 Pictures, Porter Robinson memperkenalkan anime pendek Shelter yang juga menjadi video klip dari lagu tersebut. Dibintangi Misawa Sachika, anime ini menampilkan kisah Rin, seorang gadis yang hidup di dalam sebuah dunia virtual. Dengan kekuatan penciptaan yang ia miliki, Rin nampak bersenang-senang tanpa tahu kenyataan di luar dunia kecilnya. Dengan cepat Shelter diperbincangkan di jagat internet oleh semua kalangan. Unsur emosional yang ditawarkan sangat kuat dan jarang terlihat oleh kalangan awam di luar kultur otaku. Well, siapa juga yang kuat nonton Clannad atau Shigatsu setiap harinya?

Tak selesai sampai di situ, di bulan Februari lalu Porter dan Madeon merilis album Shelter: Complete Edition. Berisi soundtrack, BD anime, dan juga kompilasi single favorit dari album Worlds milik Porter dan Adventure milik Madeon, album ini hanya rilis di Jepang lewat label Sony Music. Banyak dari kamu tentu sudah mengenal Shelter, namun bagaimana dengan musik mereka yang lain? Lewat album ini, kamu bisa mendengarkan karya mereka berdua di luar Shelter.

Sahabat Lintas Benua

Porter-Robinson-Madeon-2017

Pic: Billboard

Porter Robinson (kanan) berasal dari Chapel Hill, North Carolina, Amerika Serikat. Ia belajar membuat musik secara otodidak, dengan inspirasi budaya-budaya Jepang seperti anime dan game Dance Dance Revolution. Debut mayornya adalah lewat EP Spitfire rilisan label milik Skrillex yaitu OWSLA. Merasa muak dengan dubstep dan musik EDM yang itu-itu saja, Porter pun banting setir lewat album perdana World yang mind-blowing. Bagaimana tidak, mengkorporasikan Vocaloid dalam musik synthpop dan chillwave berestetika unik, Worlds dengan cepat menarik perhatian orang. Isi World tidaklah baru, namun sangat kontras dengan iklim musik EDM yang sudah punya “rumus saklek” panduan semua produser.

Sementara itu, Madeon (kiri) yang bernama asli Hugo Leclercq berasal dari Nantes, Prancis. Sejak usia 11 tahun ia aktif membuat musik eurodance. Beranjak dewasa, ia pun menciptakan namanya sendiri lewat video live remix menggunakan Launchpad. Videonya yang paling populer adalah Pop Culture, remix dari 39 lagu pop populer pada masanya yang dimainkan langsung. Setelah merilis berbagai single populer seperti Icarus, Finale, The City, dan lain-lain, Madeon pun merilis album pertamanya yakni Adventure dengan respon positif.

Keduanya tak bertemu baru lama ini – mereka adalah sahabat karib sejak kecil. Porter dan Madeon sudah saling mengenal sejak masing-masing baru berusia 14 dan 12 tahun, lewat forum internet. Dengan menggunakan nama panggung Ekowraith dan Wayne Mont, eduanya pun acap kali berkolaborasi seperti dalam track yang satu ini.

Porter mengaku hubungan mereka saat itu bagaikan dua orang rival yang saling berseteru. “Di forum itu kami adalah anak kecil yang membuat musik, dan kami pun berkompetisi,” tuturnya.

Saat itu, baik Porter dan Madeon tak berpikir akan berkarir sebagai seorang musisi. Namun seiring waktu berjalan, mereka meniti kesuksesan dan tetap menjaga hubungan. Keduanya saling berbagi karya, dan pada akhirnya berhasil sukses tanpa saling bergantung satu sama lain.

Simbol Persahabatan

Dalam rilis pers, Madeon menyebutkan Shelter merupakan simbol persahabatannya dengan Porter. Proses produksi dilakukan di studio milik Madeon di Nantes, dimana mereka bertemu tatap muka dan mengerjakan musik bersama. Meski demikian, keduanya tak berniat mengejar proyek kolaborasi lain di luar Shelter, demi menghargai persahabatan mereka. Manis memang.

Shelter memang mengambil yang terbaik dari Porter dan Madeon. Melodi-melodi soothing dari Porter berpadu manis dengan beat ritmis dan catchy milik Madeon agar keindahan tersebut terjangkar di telinga. Menggunakan suara Madeon sebagai vokal dan sample dari Amy Millan untuk drop, membuat Shelter memiliki karakternya tersendiri.

Lagu yang catchy namun menenangkan ini mampu meninggalkan kesan tersendiri, saking membekasnya orang justru lebih mengingat lagu Shelter lewat FIFA 17 dibanding animenya. Memainkan mode The Journey sambil mendengarkan Shelter membuatmu lebih tenang. Sebagai Alex Hunter, kamu pulang ke apartemen selepas latihan dan Shelter pun dimainkan; seakan-akan lagu ini hendak menenangkanmu sebelum big match Premiere League keesokan harinya.

Di dalam album ini pun disertakan BGM Shelter versi piano yang simplistik dengan lead pianonya, namun bumbu string di belakangnya membuat track ini terasa mewah. BGM ini muncul di menit-menit akhir anime Shelter, saat Rin kembali mengingat semua kejadian di luar dunia virtualnya. Monolog dramatis Misawa Sachika di depan BGM ini terasa kuat dan cukup mengharukan.

Greatest Hits

Seperti sudah ditulis sebelumnya, sisa dari album Shelter ini diisi oleh beberapa hits pilihan dari album World dan Adventure. AMH Magz sudah pernah mengulas World di edisi e-magazine, jadi mari kita bahas singkat saja.

Sad Machine sudah tentu muncul pertama kali. Sebagai lagu pertama Porter yang menggunakan Vocaloid, Sad Machine yang meminang suara Avanna menjadi lagu Vocaloid non-Jepang pertama yang menembus lebih dari 1 juta play di berbagai media streaming. Sad Machine adalah lagu dream pop yang mengawang, dengan synth yang ringan namun ekspresif. Kolaborasi vokal antara Avana dan Porter menampilkan kekontrasan dan kesan artifisial yang melandasi konsepnya.

Flicker adalah track yang terasa sangat Jepang dengan bunyi-bunyian bergaya denpa ekspesif. Vokal pun sangat sintetis karena berasal dari program text-to-speech, namun detil kecil yang sangat mewah adalah sample suara Tamura Yukari yang memerankan Yamano Remon di anime Ano Natsu de Matteru. Flicker adalah bentuk pengejawantahan Porter sebagai pecinta anime dan kultur Jepang.

Kemudian ada Divinity yang menjadi lagu pembuka dari album Worlds. Lagu anthemic ini sebenarnya menurut saya agak kurang cocok diselipkan dalam album Shelter ini karena sebenarnya masih ada lagu lain yang cocok. Kenapa tidak Lionhead? Mungkin karena suasananya terlalu gelap dan grit? Kemudian lagu terakhir dari Porter di album ini adalah Goodbye To A World, yang menampilkan suara Avana untuk terakhir kalinya. Track penutup ini terasa cukup mengharu biru karena suara Avanna perlahan-lahan terdistorsi hingga benar-benar “mati.”

Trilogi Adventure

Sementara itu, materi yang dibawa oleh Madeon jauh lebih koheren dalam konteks tema. Tiga lagu yang muncul merupakan bagian dari sebuah “trilogi” dimana Madeon hendak menyampaikan sebuah kisah petualangan, layaknya judul album miliknya ini. Ketiganya menyampaikan kisah antara seorang gadis bernama Asteria yang memiliki keinginan untuk keluar dari kota berdinding dimana ia tinggal saat ini. Pertemuan Asteria dengan lelaki bernama Icarus akan mewujudkan petualangan yang selama ini ia dambakan.

Lagu pertama adalah You’re On, yang juga menjadi soundtrack PES 2016. Lagu ini merupakan sebuah musik house dengan sentuhan pop yang tidak hanya easy listening namun juga punya beat asyik. Kyan Kuatois sebagai vokalis memberikan sentuhan mistis yang memukau.

Bagian kedua adalah Pay No Mind yang merupakan duet bersama Passion Pit. Pay No Mind mengkombinasikan dua kelebihan mereka, yang menghasilkan sebuah musik dance pop dengan sedikit nuansa indietronica.

Bagian terakhir adalah Nonsense dengan Mark Foster dari band Foster The People mengisi posisi vokalis. Berbeda dengan dua lagu sebelumnya, Nonsense mengeksplor sisi melankolis dari akhir sebuah petualangan. Walau tidak segarang You’re On dan Pay No Mind, Nonsense masih punya beat menghentak dan keras.

Last but not least, lagu Home yang dinyanyikan Madeon sendiri menjadi sebuah finale yang megah. Dengan drop keras khas musik EDM klasik, Home menjadi penutup ciamik dari album Adventure serta Shelter ini.

Remix!

Tak hanya itu saja, masih ada bonus remix dalam album ini. Rekanan setia Porter Robinson, Mat Zo kebagian dua lagu yaitu Shelter dan Flicker. Last Island me-remix Fresh Static Snow yang dinyanyikan Avanna, Oliver me-remix You’re On, dan maestro electropop Jepang Yasutaka Nakata me-remix Pay No Mind!

Info AlbumTracklist

porter robinson madeon shelter cover

SHELTER: COMPLETE EDITION (2017)

PORTER ROBINSON & MADEON

Serial: Shelter, FIFA, Pro Evolution Soccer, Vocaloid
Komposer, Aransemen: Porter Robinson, Hugo Leclerq, Mat Zo, Kyan Kuatois, James Napier, Michael Angelakos, Mark Foster, Amy Millan, Yasutaka Nakata, Last Island, Oliver
Vokalis: Hugo Leclercq, Avanna, Porter Robinson, Kyan Kuatois, Michael Angelakos, Mark Foster, Amy Millan
Genre: Dance, Pop, Chillout, Electronica
Label: Popcultur, SME Japan

  1. Shelter
  2. Shelter (Mat Zo Remix)
  3. Sad Machine
  4. You’re On (feat. Kyan)
  5. Flicker
  6. Pay No Mind (feat. Passion Pit)
  7. Nonsense (feat. Mark Foster)
  8. Divinity (feat. Amy Millan)
  9. Home
  10. Goodbye To A World
  11. Flicker (Mat Zo Remix)
  12. Pay No Mind (Yasutaka Nakata ‘Capsule’ Remix)
  13. Fresh Static Snow (Last Island Remix)
  14. You’re On (Oliver Remix)
  15. Shelter (Piano Version)

mcatrane

INFP-T, siang di Bandung malam di Tenggarong

Mungkin Anda juga menyukai